Tanpa mengeluarkan sepatah kata, biksu tua itu mempersilahkan saya masuk dan membawa saya ke kamarnya. Jadi saya mengetuk pintu gerbang dan tidak lama kemudian, seorang biksu berusia lanjut datang membuka pintu.īeliau tidak bisa bahasa Inggris, dan pada saat itu, saya juga tidak terlalu mengerti bahasa Tibet, tetapi entah bagaimana, saya berhasil menyampaikan bahwa saya membutuhkan bantuan. Ketika saya sedang merenungkan pilihan saya, saya berjalan di kaki bukit Swayambhunath dan menemukan sebuah gerbang biara yang sangat besar. Hal ini bukan masalah karena waktu itu saya masih muda dan bisa berjalan cepat, tetapi saya tidak tahu arah kembali. Bahkan bila saya tahu arah jalan kembali, perjalanannya masih akan memakan waktu 2-3 jam dengan berjalan kaki. Karena keadaannya sangat gelap, saya tidak tahu cara kembali ke tempat tinggal saya di Boudha. Saya mulai merasa khawatir karena hari semakin malam dan waktu itu musim dingin.

Tidak ada orang di sana yang bisa dimintai tolong, dan tidak ada taxi. Selain itu, saya tidak melihat hotel di sekitar situ. Uang saya tidak banyak, jadi tidak mungkin bermalam di hotel. Jadi saya berdiri dalam kegelapan dan berpikir apa yang harus dilakukan. Saya bisa saja berjalan kaki, tapi saya tidak tahu arah dan jalannya juga sangat gelap. Karena hari sudah larut, tidak ada taxi yang bisa mengantar saya kembali ke Sampheling. Ini adalah rute perjalanan dari Swayambhunath ke Boudha dekat tempat tinggal saya di Biara Sampheling. Ini adalah lingkungan yang telah lama saya impikan ketika berada di Amerika, dan akhirnya saya sampai di sana. Tempat tersebut sangat ramai karena ada ribuan orang yang mengelilingi stupa, berbelanja, melakukan persembahan dan tempat tersebut benar-benar menyenangkan. Saya bisa berdoa, bersujud, mengelilingi stupa dan melakukan semuanya di sana. Karena saat itu saya masih relatif baru tiba dari Amerika Serikat, saya sangat senang ketika melangkah keluar biara, di depan saya adalah Stupa yang sangat megah. Waktu itu, saya tinggal di Biara Sampheling yang berlokasi dekat Stupa Boudha. Selama bertahun-tahun, saya telah mengunjungi tempat-tempat ziarah semacam ini yang saya ketahui dari rekan-rekan sesama biksu.īertahun-tahun yang lalu, saya mengunjungi Nepal untuk pertama kalinya untuk menyelesaikan beberapa urusan.

Nepal adalah negara yang indah dan banyak tempat-tempat suci. Saya juga merekomendasikan sahabat-sahabat saya pergi ke Kuil Bijyaswari untuk berdoa kepada Vajra Yogini yang sangat suci dan sakral dan Vajra Yogini timbul alami di Sankhu. Tentu saja, Stupa Boudha adalah salah satunya. Setiap kali saya pergi ke Nepal, saya pasti mengunjungi beberapa tempat. Gelong Tamdrin mengamati buku-buku berbahasa Mandarin yang diterbitkan oleh Kechara Media & Publications.

Animals, Vegetarianism & Environment 511.

Tempat baca komik tiger wong lengkap